Jumat, 29 Januari 2016

Tuhan, aku mohon Petunjuk



 Mohon Petunjuk-Mu Tuhan

Tuhan ............
Engkau beri aku petunjuk aku tolak..
Engkau beri aku nikmat aku berkata kurang
Engkau beri aku rahmat aku buang

Tuhan.....
Aku teriak namaMu dalam ruh ku..
Aku teriak Nabi Mu Dalam Hati ku
Aku teriak dalam hatiku Wali-wali-Mu

Tuhan ..
Aku dalam kenestapan..karena Dosa
Tuhan aku dalam siksa karena dosaku
Tuhan aku dalam jurang yang dalam hanya engkau yang Tahu..

Tuhan...
Hamba berharap pertolongan Mu.
Bangkitkan ruhku dan ragaku untuk bertaubat
Rahmat –Mu ku mohon dalam diriku

Tuhan...
Yang Maha Pengasih dan Bijaksana
Aku ingin melangkah kehadapan –mu
Aku mohon Izinkan dengan Rido-Mu

Tuhan ...
Tak Ada jalan lain untukku
Kecuali Engkau menolong dan Merahmatiku
Dan melemah lembutkan segala penghalangku
Supaya aku segera dan cepat bertaubat pada Mu

Tuhan Yang Agung,
Tuhan Yang Esa,
Tuhan Yang Maha Perkasa
Tuhan Yang Memulyakan Nabi Panutan Umat
Nabi Muhamad Solallahu Alaihi Wasalam

Senin, 25 Januari 2016

Penyakit Dengki Dan Rakus Dalam Dialog Nabi Dengan Iblis



https://youtu.be/UEVN0BOJg4M
MENYINGKAP  TENTANG   DIALOG  IBLIS DENGAN NABI MUSA AS & NABI NUH AS 
Disebutkan, bahwa Iblis pernah menjumpai Nabi Musa as. Lalu iblis, berkata    kepadanya:  Hai Musa ! Engkau adalah Rasul pilihan Allah dan Tuhan: berkata  dengan engkau. Sedang aku adalah salah satu darl makhluknya yang telah    berdosa,  oleh karena  aku ingin bertaubat, berikanlah aku syafa'at, agar Tuhan  menerima taubatku.
Musa as menjawab : Bolehlah ! Maka  ketika  Musa as. naik ke atas bukit dan  berkata­kata dengan Tuhan Azza waJalla dan mau turun berfirmanlah Tuhan   kepadanya : Tunaikalah amanah  ! Musa as berkata: Wahai Tuhanku, hambaMU    Iblis ingin bertaubat. Lalu Allah mewahyukan kepada Musa as : Wahai Musa,    sesungguhnya  engkau telah menunaikan amanat  !  Suruhlah ia {iblis} _          bersujud kepada kubur Adam as, sehingga ia KUterima taubatnya, Kemudlan    Musa  as  menemui    Iblis   dan  berkata  kepadanya:
Telah kusampaikan hajadmu dan kamu diperintah bersujud ke pekuburan Adam   as,'  sehingga taubatmu. diterima oleh­NYA.
Dengan sombong dan congkak Iblis berkata: Apa ! ­Aku disuruh sujud kepadanya, sedang aku   tidak  mau  bersujud dikala ia  masih hidup, apalagi  setelah  dia  wafat Kemudian Iblis­ berkata     lagi   kepada: Musa  as  : Wahai   Musa  ! Engkau  memiliki hak kepadaku, disebabkan  engkau memberisyafa  'at   kepadaku, kepada "Tuhanmu. Ingatlah akan  aku, dalam tlga hal, jika engkau bisa menjauhi engkau tidak akan kubinasakah.

1. Aku  akan  memasuki.  engkau  lewat   jalannya    darah, 
2. lngatlah engkau    kepadaku ­  ketika     marah, sebab  se­ sungguhnya   manusia  itu 'ketika marah, niscaya    ak; hembuskan    dalam    hidupnya,    sehingga    ia   lupa terhadap  apa   yang   diperbuat, 
3. Ingatlah  engkau kepadaku  ketika engkau berada di medan   peperangan.    Sebab aku akan    mendatangi   manusia,   ketika     mereka    di  medan   perang, lalu mereka aku ingatkan   isterinya,    anak­anaknya    dan   keluarga nya,   sehingga mereka   berpaling dari   medan   perang. 
4. Jagalah   dirimu    dari    duduk­duduk     dengan    wanita   yg bukan  ­ muhrim. ­  Maka aku   sebagai     penengah   untuk menimbulkan  fitnah    diantara    keduanya.

Disebutkan pula, bahwa Nabi Nuh as  ketika  memasuki kapalnya,  dengan membawa masing­rnasing berpasang­an. Yakni  jantan dan betina, sebagaimana yang diperin­ tahkan Tuhan, Lalu Nabi Nuh as melihat seorang laki­la ki  tua yang sudah dikenalnya Nabi Nuh as bertanya: Apa yang membawa engkau masuk kemari ­? lblis (orang tua itu) menjawab: Aku masuk kemari, dengan tujuan untuk  membawa  bencana. kepada hati umatmu.  Lalu  hati mereka  aku kuasai sedang   badannya  bersama engkau. Lalu Nabi   Nuh  as  berkata: Keluar   dari   kapal ini  hai   musuh  Allah   !  Bngkau   sesungguhnya    terkutuk. Lalu  Iblis itu berkata: Lima macam tipu   daya yang bisa menjerumuskan   manusia, sedang aku hanya akan menerangkan   kepadamu   tiga   perkara, Dan  yang  dua  perkara  tidak aku ceritakan padamu, Lalu Allah Ta 'ala menurunkan wahyu, Engkau  tidak memerlukan  yang tiga perkara itu oleh  'karena Itu  .tanyakan    yang   dua  perkara    saja. Lalu   Nabi ­Nuh as bertanya : Apa  yang   dua . perkara  Itu ? Iblis menjawab rakus dan dengki, Adapun rakus, akan akibat    perbuatan   ini  pernah  menyeret  Adam   turun   kedunia Dan sebab dengki aku menjadi  makhluk terkutuk.
Oleh : Ustad Abdul ghoni Asykur
Mudah-mudahan bermanfaat dan menambah pengetahuan anda Aamiin

Jumat, 22 Januari 2016

Hukum Meninggalkan Shalat Jumat di Luar Negeri



Hukum Meninggalkan Shalat Jumat di Luar Negeri
Pada  hari  Jumat, sekali dalam seminggu   umat   Islam diwajibkan   melakukan   shalat Jumat.  Kewajiban  ini bersifat fardhu  ain.
Perintah shalat Ju’mat berdasarkan  firman Allah:
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
 Artinya:  "Wahai orang-orang yang  beriman, apabila diseru untuk menunaikan sholat pada hari ]umat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkan jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
(QS.   al-jumu'ah:  9)
Rasulullah bersabda, yang artinya:  "Mendatangi shalat jum’at wajib  atas setiap orang baligh"  (HR. Nasai dariKhafshah ra.)
Praktik  shalat Jumat  secara umum sama dengan  shalat-shalat  yang lain, kecuali beberapa persyaratan khusus. Shalat Jumat terdiri dari dua rakaa, dilakukan secara berjamaah  dengan jumlah peserta  minimal  (40) empat  puluh  orang, dan didahului  khotbah  dua kali.
Oleh  sebab  itu, untuk  mengikuti  shalat  Jumat,  seseorang harus menghadiri  masjid jami'.  Aturan pelaksanaan  shalat Jumat  tidak  sebebas  sholat fardhu yang lain.  Kita tidak boleh melakukan  shalat  Jumat sendirian di dalam rumah,  rnisalnya.
Keharusan tersebut  sudah barang tentu  menyulitkan  sebagian orang  karena  alasan-alasan tertentu yang tidak memungkinkannya menghadiri  masjid'. Oleh sebab  itu, kewajiban  shalat Jumat  tidak  berlaku bagi orang sakit dan musafir. Untuk musafir ada persyaratan jarak  yang ditempuh, harus   mencapai  masafah al-qashr,  jarak meng-qashar shalat, yaitu 90 km menurut sebagian ulama.  Dengan  catatan  bepergiannya   bersifat  mubah ( diperkenankan    agama), dan sudah  berangkat   sebelum  fajar terbit  (Al- Madzahib Al-Arba'ah:  I, 383, al-Hawasyiy  al-Madaniyyah: II, 56).
Dalam  terrninologi  Iikih,  dispensasi   tersebut   dinamakan   rukhshah. yaitu perubahan  hukum  dari sulit menjadi mudah karena  adanya udzur Sedangkan   sebab terjadinya hukum  asal tetap berlaku  (Thariqah al-Hushul.40). Salah   satu  udzur  penyebab   timbulnya   rukhshah adalah  bepergian ( al-safar). Di tengah perjalanan  setiap orang pasti mengalami kepayahan, meskipun   dalam kadar  yang  berbeda-beda   ( al-safar   qith'ah  min al-'azhab) Padahal untuk  memenuhi  kebutuhan hidupnya, manusia tidak bisa lepas dari bepergian.  Sangat  dimungkinkan dan dalam kenyataannya  sering terjadi, seseorang  masih  berada  dalam perjalanan  ketika  waktu   shalar Jumat  telah tiba.
Dari sisi lain, pemberian dispensasi  di atas  sejalan dengan salah satu karakteristik  agama Islam, yaitu  'adam al-khara;,   dalam artian   tidak ada yang  memberatkan atau menyulitkan dalam  pengamalan  ajaran- ajarannya.  Sebagai ganti shalat Jumat,  musafir dapat mengerjakan  shalat Zhuhur   seperti  biasa.

Kebalikan dari musafir adalah mukim. Status musafir menjadi hilang apabila ia niat bermukim selama empat hari. Jika seseorang dari Semarang pergi ke Surabaya lalu niat menginap  di hotel  selama  lima hari misalnya. maka tidak  berlaku lagi baginya dispensasi bepergian (Rukhshah al-safar). Lain halnya kalau hanya dua atau tiga hari  (Al-Fiqh  al- Tslami,  1287).
Pengertian bermukim (al-iqamah) yang mewajibkan jum’atan tidak mengharuskan  seseorang  menetap atau berdomisili  pada  suatu  tempat untuk selamanya, yang dalam terminologi  fikih disebut  al-istithan  atau al-tawatthun. Bertempat  tinggal di asrama, hotel  atau rumah sanak keluarga Dalam waktu   tertentu,   untuk   suatu  ketika  kembali  lagi ke kampong Halaman sudah  dianggap  bermukim dan  menggugurkan status  sebagai Musafir, asalkan  sesuai  dengan  ketentuan-ketentuan   di atas, misalnya mencapai  empat hari (Al-Madzahib  al-Arba'ah:  I, 382).
Untuk   itu,  tujuan   saudara   berada  di luar  negeri  perlu Diperjelas : Apakah sebagai wisatawan, mengunjungi saudara, bekerja, ataukah untuk kepentingan studi. Lalu dipertegas  pula berapa lamanya tinggal di sana. Kalau umpamanya  menetap selama berbulan-bulan  atau bertahun- tahun untuk   studi/kerja sudah  barang tentu wajib jum’atan. Bila menengok Saudara satu atau dua hari, jum’atan tidak  wajib. Ataukah untuk  sebuah Kebutuhan yang sewaktu-waktu  bila  sudah  beres,  tanpa  mengetahui Secara persis kapan  waktunya,  langsung pulang  kembali. Untuk  kasus Terakhir , selama dalam masa delapan belas hari, jumatan boleh ditinggalkan.
Oleh : KH.MA.Sahal Mahfudh. (buku Dialog Problematika Umat)

Kamis, 21 Januari 2016

Jasa Penerjemah Dokumen/Jasa Penerjemah



Jasa Penerjemah Dokumen/Jasa Penerjemah

Terjemahan Dokumen

Dokumen yang biasa diterjemahkan meliputi dokumen hukum/legal/resmi, teknik (engineering), dan keuangan (korporat) dari dan ke Bahasa Indonesia, Arab, Belanda, Inggris, Jerman, Korea, Mandarin/China, Perancis,. Dokumen yang akan diterjemahkan dan hasil terjemahan bisa dalam format cetak (hard-copy, Msword, PDF.
Silakan hubungi No ini 082328922013