Tata Cara Dalam Berdo’a
Dalam berdo’a itu memiliki tatacara yang diisyaratkan oleh
al-Qur’an, seperti TADHARU’ (rendah
Diri), KHASYYAH (takut), SUKUUN (penuh ketenangan dan HUSNUL
ADAB MA’AL HAQ TABAARA KA WA TA’AALA
(penuh kesopanan pada Allah)
Tata Cara Yang
Dicintohkan Rasulullah SAW
a.
Menggangkat kedua telapak tanggan, ketika berdoa’a dan mengusapkannya ke
wajah dalam
hadis dijelaskan :
Artinya : jngan lah kamu
menutup tembok. Siapa yang melihat buku saudaranya tanpa ada izin sebelumnya,
maka ia sesungguhnya melihat ke api neraka, bila memohon kepada Allah , maka
angkatlah kedua telapak tangganmu, jangan dengan cara membaliknya, dan bila
selesai berdo’a maka usapkanlah pada wajahmu,”ucap Rosulullah yang dituturkan
kembali oleh Ibnu Abbas RA,(H.R.Abu Daud)
b. Menghadirkan hati dan yakin do’anya
akan dikabulkan.
Dalam hadis dijelaskan.
Artinya : “berdo’alah kalian kepada
Allah. Dan yakinlah bahwa do’amu itu akan dikabulkan-Nya. Ketahuilah, bahwa
Allah tidak akan mengkabulkan do’anya orang yang lalai,”ucap Rosulullah SAW.
Dituturkan kembali oleh Abu Hurairrah ra.(H.R Thurmudzi).
c.
Mengawali do’a dengan ucapan Alhamdulillah dan solawat dan ,menyelingi
dan meyudahinya membaca solawat Nabi,
“Rasulullah SAW suat ketika mendengar
seorang berdo’a tapi tanpa mengiringi dengan solawat padanya,”kata Fadhaalah
Bin Abi ‘Ubaid ra. “sesungguhnya orang ini tergesah gesah ,”ucap Rosulullah
SAW. Berkomentar lalu orang itu dipanggil dan dinasehati :”dan bila kamu mau
berdo’a, maka mulailah dengan membaca hamdallah dan memuji-Nya. Lalu baca
solawat atas Nabi SAW. Setelah itu, berdo’alah semaunya.” (Hadis ini
dikeluarkan oleh Asha abus Sunah)
Dihadis lain dijelasakan :
Artinya : do’a itu terhenti diantara
langit dan bumy, tidak dapat nail sampai dibacakan solawat atasku.karena itu ,janganlah engkaiu
jadikan aku sebagai yang tidak berguna.bacalah solawat diawal do’amu, ditengah
atau diahirnya.
d.
Mengahiri dengan ucapan Amiin.
Abu Musbih Al-Qura’i meriwayatkan,
dari Abu Zuhairah. Ra. Pernah kami jalan bersama Rosulullah SAW. Pda suat malam
,kami melewati seseorang yang sedang berdo’a dengan khusyu’. Rasulullah pun
berhenti, mendengar do’a lelaki itu . “katakan hendaknya ia menutupi do’a nya
dengan sesuatu yang baik untuk berharap.”katanya. “bagaimana caranya?”jawab beliau
, lalu Rosulullah SAW. Pun meninggalkan
tempat itu. Dan , seorang menghampiri
lelaki itu, mengaparkan pesan dari Rosulullah SAW. (H.R. Abu Daud).
e.
Dengan tenang dan suara pelan.
Abu Musa ra. Pernah meriwayatkan,
bahwa ia pernah berjalan bersama dengan Rasulullah SAW. Di suat tempat
ditemukan sekelompok orang membaca takbir dengan suara keras yang berlebihan.
Rasulullah SAW. Pun berhenti, seraya bersabda: “wahai manusia, sayangilah
dirimusesungguhnya, bukanlah kamu menyeru pda dzat yang Maha Mendengar lagi
Maha Melihat, dekat dengan mu. Ia lebih dekat dari tali kendali
kendaraanmu”(hadis ini dikeluarkan oleh limaAsabusSunan Kecuali Anas)
f.
Memakai kalimat yang singkat. Tapi dalam artinya.
Dalam sabdanya Rosulullha dijelaskan
:
“Rasulullah SAW, itu lebih senang
pada do’a dengan kalimat yang luas maknanya, dan meninggalkan selain itu” ucap
Aisyah ra.
g.
Mengulangi do’a dan istighfar 3 x
“Rasulullah SAW, lebih senang
mengulangi setiap do’a dan istighfar sebanyak 3 X, “kata ibnu Mas’ud ra. Dalam
riwayat lain, Rasulullah SAW menyuruh para sahabat untuk membaca istighfar
sebanyak 70 X.
h.
Jangan meminta segera terkabul.
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra.
Bahwa Rasulullah SAW .pernah bersabda “Do’a seseorang akan mudah
dikabulkan-Nya, apabila ia tidak tergesah-gesah. Misalnya ia berkata : aku
telah berdo’a kok tidak pernah dikabulkan-Nya?”(Hadis keluarkan oleh Ashaabus
Sittah, kecuali Nasa’i)
i.
Jangan berdo’a soal keburukan.
“jangan lah kamu mendo’akan dirimu,
putrs-putrimu, para pembantumu, dan harta kekayaanmu, dengan do’a
keburukan.sia[pa tahu , waktu itu bertepatan dengan saat dikabulkannya setiap
do’a tentu, kamu akan merugi karenanya,”sabda Rasulullah SAW. Yang dituturkan
kembali oleh jabir ra. (H.H Abu Daud).
j.
Memulai dengan diri sendiri, baru untuk orang lain.
“sabda Nabi SAW. Jika mendoakan
seseorang, maka, beliau memulai berdo’a untuk dirinya sendiri”kata Ubay bin
Ka’ab ra (diriwaayatkan oleh Thurmudzi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar